EXTRA PENCAK SILAT

Di sebuah desa kecil di Indonesia, ada seorang anak kecil yang sangat tertarik dengan seni bela diri Pencak Silat. Anak kecil tersebut bernama Dodi dan dia masih duduk di kelas SD. Setiap kali dia melihat orang-orang yang sedang berlatih Pencak Silat, hatinya selalu berdebar-debar karena ingin tahu lebih banyak tentang teknik-teknik bela diri tersebut.

Suatu hari, Dodi memutuskan untuk bergabung dengan klub Pencak Silat yang ada di desanya. Meskipun awalnya dia merasa canggung dan sedikit takut, Dodi dengan cepat belajar teknik-teknik dasar Pencak Silat seperti pukulan, tendangan, dan gerakan dasar. Dia berlatih dengan keras setiap hari, bahkan setelah pulang sekolah, dan semakin hari semakin mahir dalam Pencak Silat.

Suatu hari, Dodi dan klub Pencak Silatnya diundang untuk tampil dalam festival seni dan budaya di kota terdekat. Dodi dan teman-temannya sangat gembira dan bersemangat untuk menunjukkan kemampuan mereka di hadapan orang banyak. Pada hari festival, mereka tampil dengan penuh percaya diri dan berhasil memukau penonton dengan teknik-teknik Pencak Silat yang indah dan dinamis.

Dari saat itu, Dodi semakin mencintai seni bela diri Pencak Silat dan terus berlatih dengan tekun untuk meningkatkan kemampuannya. Dia tahu bahwa Pencak Silat bukan hanya tentang bela diri, tetapi juga tentang kedisiplinan, kepercayaan diri, dan keindahan gerakan. Dan dengan bergabung dengan klub Pencak Silat, Dodi menemukan keluarga baru yang selalu mendukung dan menginspirasinya untuk terus berlatih dan mengembangkan bakatnya.